the golden rule of life

Man Jadda Wajada

Selasa, 07 Februari 2023

RESEPSI 1 ABAD NAHDLATUL ULAMA

SubhanaLlah...walhamduliLlah..., tidak ada kata lain selain hanya mampu menyebut kebesaran Allah atas maha karunia bagi bangsa dan dunia hingga hari ini. Gegap gempita, hati berdecak kagum, bergetar hampir sekujur tubuh, tak terasa meneteskan bulir air mata. Betapa takjub tak berkesudahan saat menyimak menit demi menit pada rangkaian acara puncak Resepsi Harlah 1 Abad NU meski via live streaming. Sungguh sangat terhormat bisa ikut merasakan berjumpa dengan usia seabad NU. Tausiyah pembuka oleh Rois 'Am PBNU KH. Miftahul Akhyar dengan bahasa Arabnya sangat fasih dan mengena poin-poin strategisnya, dipertegas lagi oleh tausiyah Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf dengan orasi kebangsaan yang sarat suntikan motivasi dan seruan-seruan moderasi keberadaban dunia, power charger bagi para nahdliyyin untuk melangkah ke Abad ke-2 benar-benar menghujam hati untuk bukan sekedar mengakui keNahdliyyinannya, namun wajib disertai dengan berbagai aksi nyata kita sebagai insan yang bertrilogi persaudaraan, ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyyah dan ukhuwah basyariyah. Sekali lagi, semacam ada kekuatan samawi yang tiba-tiba menghujam ulu hati, mendorong mata untuk kembali mbrebes mili, manakala lapangan hijau yang sedari awal memerah oleh slayer pasukan dua belas ribu Banser, kader intinya GP Ansor yang menunjukkan perfom koreo luar biasa, kolaborasi estetik Banser oleh koreografer Eddy MS beserta orkestranya benar-benar tiada lawan, membawakan lagu Syubbanul Wathon, Mars 1 Abad, dan jumberareka, yang kesemuanya sungguh sangat menggelorakan dan membangkitkan jiwa. Namun dari super giant event ini, dalam bahasa kesantrian Ngalap Berkah Raksasa, jangan pernah menjadi latah NU, atau mendadak NU, atau NUisme dan lain sebagainya, sebab hanya mengambil momen strategisnya atau hanya untuk kepentingan-kepentingan duniawinya. Jangan pernah lakukan jika tidak ingin terkena karma kuwalat dari para muassis yang mukhlisin mendirikan Jam'iyyah ini. Atau jangan pula terbersit opini "saya cukup menjadi NU secara kultural, melaksanakan amaliyah-amaliyah aswaja saja, tanpa perlu terlibat dalam NU struktural hingga berjubel-jubel mengikuti event satu Abad segala". Jika semua orang beranggapan hal seperti itu, maka perlu kita ketahui bahwa sebuah bangunan besar nan mewah yang mampu membuat nyaman dan bahagia siapapun di dalamnya, lambat laun akan runtuh musnah luluh lantak hancur lebur berkeping-keping jika tidak ada satu pun orang di dalamnya yang berinisiatif ikut menjaga dan merawatnya. Oleh karenanya, marilah menjadi Nahdliyyin yang kaffah, sesuai yang didawuhkan almaghfurlah KH.Ali Makshum : العلم والتعلم بنهضة العلماء العمل بنهضة العلماء الصبر بنهضة العلماء الجهاد بنهضة العلماء الثقة بنهضة العلماء Semoga kita semua senantiasa dilimpahi berkah dari para masyayikh, para ulama' muassis NU, istiqomah dan ikhlas dalam meniti perjuangan di NU, dari para leluhur hingga anak cucu kita kelak tanpa putus sedikitpun mata rantai demi tujuan memuliakan kemuliaan Islam wal 'alam dalam koridor _rohmatan lil 'alamiin,_ aamiin... Salam🙏

Tidak ada komentar:

Posting Komentar